1 .Perbedaan antara Tema, Topik, dan Judul ialah,
1. Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis melalui karangannya.Dan tema juga merupakan dasar cerita (yang dipercakapkan-dsb), yang dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,dsb.
2. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian.
3. Judul merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsb) atau perincian atau penjabaran dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab.
B. Syarat-syarat memilih tema yang baik antara lain:
1. Tema menarik perhatian penulis.
Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh penulis supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
Syarat-syarat memilih topik yang baik antara lain:
1. Topik yang dipilih harus berada di sekitar penulis, baik disekitar pengalaman penulis maupun disekitar pengetahuan penulis.
2. Topik yang dipilih hendaknya yang menarik perhatian penulis
3. Topik yang dipilih berpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas.
4. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif, bukan subjektif seperti angan-angan.
5. Topik yang dipilih harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya walaupun serba sedikit. Artinya, topik yang dipilih janganlah terlalu baru bagi penulis.
6. Topik yang dipilih harus memiliki acuan berupa bahan kepustakaan yang akan memberikan informasi tentang pokok persoalan yang akan ditulis.
C. Pembatasan topik :
1. Menurut tempat
Contoh, Indonesia lebih khusus daripada dunia, pulau jawa lebih khusus daripada tanah air Indonesia, dan sebagainya.
1. Menurut waktu/ periode zaman
Contoh, “Perkembangan Islam” bisa dibatasi “ Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW”
3. Menurut Hubungan Kausal
Contoh, “Perkembangan Islam” dapat dikhususkan pembahasannya menjadi “Sebabnya Islam Tersiar”
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia (politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian)
Contoh, Topi “ Pembangunan di Indonesia” dapat dibatasi menjadi “ Pembangunan Politik Masa Orde Baru”
5. Menurut aspek umum-khusus
Contoh, Topik “ Pengaruh Kebijaksanaan 15 November 1978 Terhadap Masyarakat” dapat dikhususkan menjadi “ Pengaruh Kebijaksanaan 1978 Terhadap Usaha Kerajinan Rotan di Amuntai”
6. Menurut objek material dan objek formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan, sebagai objek formal ialah dari sudut mana bahan itu ditinjau.
Contih: “Perkembangan Pers di Indonesia di Tinjau dari Segi Kebebasannya. Perkembangan Pers di Indonesia sebagai objek material, dan di Tinjau dari Segi Kebebasannya adalah objek material.
Judul terbagi menjadi dua:
1. Judul langsung
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2.Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.[
Syarat-syarat memilih judul yang baik antara lain:
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
2 .MANFAAT OUTLINE :
1. pengertian outline ?
Outline (kerangka karangan) adl salah satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topic dan munggkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci
2. manfaat outline ?
- Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis r dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topic atau judul
- Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
- Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
- Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
- Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
B. Langkah – langkah menyusun outline ?
- Cantumkan sub – sub bagian
- Mulailah dengan pembagian secara garis besar dahulu dengan menyeluruh
- Setelah itu uraikan setiap butir kedalam sub-sub bagian
- Pergunakanlah tanda yang berbeda untuk memperlihatkan tingkat (hierarki) butir – butir dalam kerangka
- Jagalah agar hubungan antara bagian dengan sub bagiannya selalu konsistan dan jelas
4. Macam – macam outline ?
- Outline dengan pola ilustratif : arah pembicaraan menurut pola ini adalah dari umum kepada yang khusus
- Ouline dengan pola analitis : arah pola pembicaraan ini berkembang dengan sifat topic yang memiliki banyak unit dalam satu kesatuan dengan urutan metode klasifikasi , proses dan analisis sebab akibat Outline dengan pola argumentasi : dipergunakan dalam menyusun evidensi , arah pembahasan menurut pola ini ialah dari evidensi sebagai premis kepada kesimpulan
Outline (kerangka karangan) adl salah satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topic dan munggkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci
2. manfaat outline ?
- Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis r dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topic atau judul
- Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
- Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
- Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
- Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
B. Langkah – langkah menyusun outline ?
- Cantumkan sub – sub bagian
- Mulailah dengan pembagian secara garis besar dahulu dengan menyeluruh
- Setelah itu uraikan setiap butir kedalam sub-sub bagian
- Pergunakanlah tanda yang berbeda untuk memperlihatkan tingkat (hierarki) butir – butir dalam kerangka
- Jagalah agar hubungan antara bagian dengan sub bagiannya selalu konsistan dan jelas
4. Macam – macam outline ?
- Outline dengan pola ilustratif : arah pembicaraan menurut pola ini adalah dari umum kepada yang khusus
- Ouline dengan pola analitis : arah pola pembicaraan ini berkembang dengan sifat topic yang memiliki banyak unit dalam satu kesatuan dengan urutan metode klasifikasi , proses dan analisis sebab akibat Outline dengan pola argumentasi : dipergunakan dalam menyusun evidensi , arah pembahasan menurut pola ini ialah dari evidensi sebagai premis kepada kesimpulan
3. UNSUR UNSUR ALINEA :
Alinea : penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema.
UNSUR-UNSUR ALINEA :
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama
3. Kalimat penjelas
4. Judul (kepala karangan).
Syarat suatu judul:
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama
3. Kalimat penjelas
4. Judul (kepala karangan).
Syarat suatu judul:
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
B.Ciri kalimat utama :
1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
2. Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
Ciri kalimat penjelas :
1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2. arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik
4.SYARAT ALINEA YANG BAIK:
1. KESATUAN = Setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
2. KOHERENSI = Setiap paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya
3. KELENGKAPAN = Berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik.
1. KESATUAN = Setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
2. KOHERENSI = Setiap paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya
3. KELENGKAPAN = Berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik.